Ahok Perintah Heru Jelaskan ke Sri Mulyani Soal Teguran Jokowi


Beritateratas.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono menjelaskan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani perihal uang Rp 13,9 triliun yang masih tersimpan di bank. Soalnya, Presiden Jokowi menegur Ahok karena simpanan uang itu dinilai terlalu besar dan tak segera diserap.

"Saya lagi memimpin rapat, kemudian sekitar pukul 10.00 WIB beliau (Ahok) WhatsApp ke saya," kata Heru di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Ahok menyampaikan agar pembelian lahan dan belanja daerah harus cepat. Sebagaimana diketahui, APBD DKI 2016 sebesar Rp 67,1 triliun. Kemudian, tadi pagi, Jokowi mengungkap adanya Rp 13,9 triliun yang masih tersimpan di bank.

"Jelas ini Rp 13 T itu katanya terlalu tinggi, belum ada belanja," kata Heru menyampaikan kembali pesan yang dikirim Ahok kepadanya.

Namun demikian, Heru memastikan bahwa belanja DKI sampai sekarang adalah 33 persen, sebenarnya lebih bagus ketimbang tahun sebelumnya. Lantas Heru diperintahkan Ahok membuat surat penjelasan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Terus saya diperintahkan membuat surat ke Menteri Keuangan, sampaikan jelaskan kenapa ada saldo Rp 13 T (seperti yang dipaparkan Jokowi)," kata Heru.

Kini Heru masih menyusun surat yang akan dikirim ke Sri Mulyani. Dia perlu terlebih dahulu menyesuaikan data lantaran adanya dan bagi hasil yang telah terkoreksi.

"Ini lagi saya cek, karena harus saya sesuaikan dengan Depkeu yang memberikan dana bagi hasil yang terkoreksi 16 persen. Janjinya dikoreksi 16 persen," kata dia. (detik.com)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ahok Perintah Heru Jelaskan ke Sri Mulyani Soal Teguran Jokowi"

Posting Komentar