Beritateratas.com - Permintaan maaf yang dilontarkan saat menghadiri peluncuran Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya, Semampir, Kamis (4/8/2016) pagi, sebagai tanda berpamitan, dibantah langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Disadur dari Harian Kompas, Jumat (5/8/2016), Risma menegaskan dirinya akan terus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya hingga masa jabatannya berakhir.
"Saya jangan ditarik-tarik ke pemilihan Gubernur Jakarta karena justru membuat suasana semakin gaduh. Saya tidak pernah pamit," kata Risma, Kamis (2/8/2016) siang.
Risma lalu menjelaskan maksudnya meminta maaf di depan warga.
Pernyataan itu, lanjut Risma, disampaikan dalam konteks memasuki hari-hari terakhir pada bulan Syawal.
"Meminta maaf kepada siapa saja, termasuk hadirin di satu acara, pasti saya lakukan. Sebagai pemimpin pasti ada kekurangan sehingga wajar minta maaf. Terlebih lagi hari ini adalah hari terakhir bulan Syawal. Minta maaf, kok, dibilang pamit. Bisa marah warga Surabaya," ujarnya.
Menurut Risma, dalam setiap acara yang dihadirinya, warga setempat yang hadir telah menyampaikan permohonan kepadanya agar tidak meninggalkan Surabaya. Banyak proyek besar di kota berpenduduk 2,9 juta jiwa itu yang belum rampung.
Kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini memang diakui dunia. Ia dinobatkan menjadi wali kota terbaik ketiga se-jagad. Urutan pertama diraih Wali Kota Calgary, Kanada, Naheed Nanshi dan yang kedua oleh Wali Kota Ghent, Belgia.
Risma dianggap telah menarik perhatian nasional dan internasional karena mempromosikan penuh semangat, kebijakan sosial ekonomi, dan lingkungan di kota terbesar kedua di Indonesia.
Tak heran jika warga Surabaya sangat mencintai Risma dan tidak akan melepaskan Risma. Hal ini sudah mulai terlihat di awal - awal kepemimpinan Risma dimana Tri Rismaharini mendapat ancaman dari warga kota. Ancaman tersebut berupa demo besar besaran jika walikota yang diusung PDIP ini akan dijadikan salah satu menteri dalam kabinet Jokowi.
"Warga Surabaya kemarin ancam aku kalau dibawa ke Jakarta," kata walikota perempuan pertama di Indonesia usai memimpin apel pasukan dan kesiapan angkutan lebaran di Taman Surya Balai Kota Surabaya, sebagaimana dikutip dari detik.com
Ancaman warga tersebut, kata Risma, didapatkannya melalui pesan singkat atau short massage service (sms) yang diterimanya. "SMS. Bukan deal. Pokoknya ngancam. Kita akan demo. Tapi, saya ngomong siapa yang mau ke Jakarta?" katanya sambil senyum kecil.
Baca yang santai:
Cerita unik pak Budiono, 'jatuh bangun' siapkan Menu pesanan Kaesang Pangarep
Sebelumnya berbagai media geger, Risma tiba-tiba meminta maaf kepada seluruh warga Surabaya saat menghadiri peluncuran Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya, Semampir, Kamis (4/8/2016) pagi.
"Ini adalah hari-hari terakhir, hari-hari penghabisan. Oleh karena itu, saya meminta maaf atas nama pribadi maupun semua pegawai dari kelurahan, kecamatan, sampai SKDP. Mohon maaf bila ada kekhilafan dan kesalahan saya selama ini," katanya di hadapan para tamu yang hadir.
Permintaan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait kemungkinan dirinya jadi ikut serta dalam Pilkada DKI Jakarta.
Pasalnya, namanya kerap disebut-sebut sebagai calon yang paling bisa mengimbangi sosok calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.(*)
0 Response to "Risma: Aku Diancam Warga Surabaya Kalau Dibawa Jokowi ke Jakarta"
Posting Komentar