Beritateratas.com - Seniman sekaligus aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet menuding Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membayar 'buzzer' untuk meniupkan isu-isu SARA menjelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
"Bagaimana dengan @basuki_btp yang konon bayar buzzer pancing isu SARA," tulis Ratna Sarumpaet melalui akun twitter pribadinya, @RatnaSpaet, Minggu (31/7).
Cuitan Ratna tersebut mengomentari pemberitaan yang menyebutkan bahwa Polri bakal menindak tegas netizen yang kerap menebarkan kebencian dan isu SARA melalui media sosial.
Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk meningkatkan pengawasan media sosial twitter, facebook, dan lainnya.
"Mungkin salah satunya dengan meminta provider internasional untuk memiliki server di Indonesia bisa jadi salah satu solusi. Sehingga bisa mencegah dan mengantisipasi adanya isu provokatif di media sosial," kata Tito.
Tito juga menekankan kepolisian akan menindak tegas pelaku provokator yang menebarkan hate speech.
"Saya tekankan, ada ancaman hukumannya bagi mereka yang menyebarkan isu negatif. Kami mengimbau kepada netizen pengguna medsos tolong jangan menyebarkan isu negatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Padahal tanda Pagar #BalikinKTPGue diketahui cukup membuat heboh dunia twitter di Indonesia beberapa waktu lalu adalah ulah buzzer anti Ahok.
Teman Ahok tak tinggal diam dengan melakukan penelusuran serta penyelidikan soal asal mula hebohnya tagar tersebut.
"Bagaimana dengan @basuki_btp yang konon bayar buzzer pancing isu SARA," tulis Ratna Sarumpaet melalui akun twitter pribadinya, @RatnaSpaet, Minggu (31/7).
Cuitan Ratna tersebut mengomentari pemberitaan yang menyebutkan bahwa Polri bakal menindak tegas netizen yang kerap menebarkan kebencian dan isu SARA melalui media sosial.
Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk meningkatkan pengawasan media sosial twitter, facebook, dan lainnya.
"Mungkin salah satunya dengan meminta provider internasional untuk memiliki server di Indonesia bisa jadi salah satu solusi. Sehingga bisa mencegah dan mengantisipasi adanya isu provokatif di media sosial," kata Tito.
Tito juga menekankan kepolisian akan menindak tegas pelaku provokator yang menebarkan hate speech.
"Saya tekankan, ada ancaman hukumannya bagi mereka yang menyebarkan isu negatif. Kami mengimbau kepada netizen pengguna medsos tolong jangan menyebarkan isu negatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Padahal tanda Pagar #BalikinKTPGue diketahui cukup membuat heboh dunia twitter di Indonesia beberapa waktu lalu adalah ulah buzzer anti Ahok.
Teman Ahok tak tinggal diam dengan melakukan penelusuran serta penyelidikan soal asal mula hebohnya tagar tersebut.
letter-spacing: 0.4px; line-height: 30px; text-align: center;">
Terbukti bahwa hashtag #BalikinKTPGue ternyata bayaran dan bukan dari Warga DKI Jakarta
Teman Ahok menganalisis lebih lanjut hestek yang sempat heboh di twitter, yaitu #BalikinKTPGue. Kita mendapat hasil bahwa hestek tersebut diinisiasi oleh akun bayaran promosi @Warungkuis dan di ramaikan oleh akun bot yang kemudian diramaikan oleh akun-akun yang justru yang berdomisi di luar Jakarta.
Kami mengambil kesimpulan bahwa hestek tersebut adalah bayaran, karena di dunia nyata tidak ada gerakan semacam ini. Teman Ahok sangat menjaga kerahasiaan data sesuai dengan kesepakatan kerahasiaan yang ada di formulir Teman Ahok.
teman Ahok juga membandingkan hestek tersebut dengan hestek #TetapAhok yang diinisiasi Teman Ahok. Terlihat juga pola persebaran hestek pesanan tersebut sangat tidak organik, berbeda dengan #TetapAhok yang besar karena retweet dan Quotes.
Diduga, hal ini adalah upaya memecah belah pendukung Ahok saat Ahok memutuskan memilih jalur Parpol. Teman Ahok menghimbau teman-teman untuk tidak terpancing. Apapun pilihan jalurnya, kita tetap satu tujuan. Ahok utuk DKI 1 2017-2022.
Terbukti bahwa hashtag #BalikinKTPGue ternyata bayaran dan bukan dari Warga DKI Jakarta
Teman Ahok menganalisis lebih lanjut hestek yang sempat heboh di twitter, yaitu #BalikinKTPGue. Kita mendapat hasil bahwa hestek tersebut diinisiasi oleh akun bayaran promosi @Warungkuis dan di ramaikan oleh akun bot yang kemudian diramaikan oleh akun-akun yang justru yang berdomisi di luar Jakarta.
Kami mengambil kesimpulan bahwa hestek tersebut adalah bayaran, karena di dunia nyata tidak ada gerakan semacam ini. Teman Ahok sangat menjaga kerahasiaan data sesuai dengan kesepakatan kerahasiaan yang ada di formulir Teman Ahok.
teman Ahok juga membandingkan hestek tersebut dengan hestek #TetapAhok yang diinisiasi Teman Ahok. Terlihat juga pola persebaran hestek pesanan tersebut sangat tidak organik, berbeda dengan #TetapAhok yang besar karena retweet dan Quotes.
Diduga, hal ini adalah upaya memecah belah pendukung Ahok saat Ahok memutuskan memilih jalur Parpol. Teman Ahok menghimbau teman-teman untuk tidak terpancing. Apapun pilihan jalurnya, kita tetap satu tujuan. Ahok utuk DKI 1 2017-2022.
Jadi, kalau begini bagaimana komentar Ratna Sarumpaet yah? menurut anda?
(*)
0 Response to "Ratna Sarumpaet Tuding Ahok Bayar Buzzer di Twitter. Padahal Ini Fakta Yang Sebenarnya.... "
Posting Komentar